Sejumlah Mega Proyek PUPR Molor, CBA: Menteri Basuki Hadimuljono Malah Selengean KTT G20

    Sejumlah Mega Proyek PUPR Molor, CBA: Menteri Basuki Hadimuljono Malah Selengean KTT G20
    Koordinator Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman Duriat.

    JAKARTA, - Koordinator Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman mengungkapkan bahwa sampai 20 September 2022 realisasi belanja negara baru Rp 1.913, 9 triliun atau 61, 6?ri target, masih ada sisa belanja sebesar Rp 1.192, 5 triliun. Anehnya, kata Jajang, baik Presiden Joko Widodo beserta anak buahnya tampak santai, bahkan katanya tetap optimis sisa anggaran akan terserap di kuartal IV alias akhir tahun.

    Harusnya, terang Jajang, Presiden Joko Widodo marah besar, karena dibalik rendahnya serapan belanja negara akibat para pembantu Presiden lelet dan tidak serius bekerja.

    “Banyak proyek yang molor dan berpotensi gagal dikerjakan di tahun 2022. Sayangnya, bukannya bekerja serius dan gerak cepat beberapa menteri kita malah selengean, lihat saja Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat acara KTT G20 di Bali, entah apa yang dipikirkan malah sok cari perhatian jadi tukang fotografer, ” ungkap Koordinator Center for Budget Analysis (CBA) tersebut dalam rilis resmi nya yang diterima Indonesiasatu.co.id, Sabtu (19/11).

    Center for Budget Analysis CBA, mencatat sejumlah proyek besar di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR banyak yang molor dan terancam gagal terealisasi di tahun 2022.

    Contohnya, jelas Jajang, mega proyek Bendungan Cijurey yang terdiri dari paket I dan paket II di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dengan pagu anggaran sebesar Rp3, 8 triliun. Mega proyek yang di bawah SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum Kementerian PUPR beberapa kali gagal tender. Mega proyek Bendungan Cijurey seharusnya di tahun 2022 ini sudah dikerjakan, namun hingga November akhir ini terancam molor.

    Selain mega proyek Bendungan Cijurey, mega proyek Bendungan Cibeet juga mengalami hal yang sama. Mega proyek Bendungan Cibeet yang terdiri dari paket I dan paket II bernilai Rp 5, 4 triliun terancam molor.

    Dari dua mega proyek saja, kata Jajang, total pagu anggaran yang kemungkinan gagal terserap di tahun anggaran 2022 sebesar Rp 9, 2 triliun. Jadi pantas jika serapan belanja negara sampai akhir September 2022 begitu minim, karena sejumlah mega proyek yang berada di bawah Kementerian PUPR terus molor. Lebih miris lagi, bukannya serius bekerja sang Menteri Basuki Hadimuljono malah sibuk cari perhatian di KTT G20.

    “Atas kondisi di atas, Center for Budget Analysis meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mengevaluasi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Jadi menteri tidak perlu kebanyakan gimik atau sok lucu, rakyat saat ini butuh kinerja nyata dari pemerintah bukannya lawakan atau tingkah sok jenaka para elite, ”pungkas nya.

    Sumber: Jajang Nurjaman (Koordinator CBA)

    kabupaten bogor
    Jurnalis

    Jurnalis

    Artikel Sebelumnya

    Dua Rekening RSUD Leuwiliang Jadi Temuan...

    Artikel Berikutnya

    Jampidsus Kejagung Menyerahterimakan Tanggung...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik
    Jadikan 'Maung' Kendaraan Dinas Nasional, Presiden Prabowo Tunjukkan Konsistensi Cinta Produk Dalam Negeri
    Milenial Cyber Media Segera Luncurkan Platform Digital untuk Anak Muda
    Kasus Penggelapan Dana PWI, Mantan Sekjen Penuhi Panggilan Penyidik

    Tags